DARI KETERSISIHAN KE PENERIMAAN : Mefiboset Sebagai Landasan Teologi Difabilitas Dalam Melawan Ideologi Normalisme Berdasarkan Teks 2 Samuel 9:1-13
DOI:
https://doi.org/10.70418/h366tz13Keywords:
Disabilitas, Normalisme, MefibosetAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk menyoroti hal-hal dan melihat pandangan teologis mengenai penyandang disabilitas berdasarkan Alkitab. Menurut teologi Allah, penyandang disabilitas adalah ciptaan Tuhan. Penelitian tentang teologi manusia mengarah pada kesimpulan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah.. Dosa tidak boleh dilihat sebagai akibat kekurangan fisik, karena dosa sebenarnya adalah ketidaktaatan kepada Tuhan. Yesus melakukan hal-hal luar biasa untuk membantu orang-orang cacat memulihkan hubungan mereka dengan Allah. Sama halnya dengan kisah mefiboset yang mengalami cacat sejak berusia lima tahun akibat jatuh dari gendongan pengasuhnya. Roh Kudus adalah penolong pribadi yang dapat membantu penyandang disabilitas menjadi kuat dan percaya diri. Roh Kudus jugalah penghiburan yang membantu para penyandang disabilitas merasa lebih baik ketika mereka tidak bahagia.
Downloads
References
Anne Waldschmindt, “Who is Normal? Who Is eviant?: ‘Normality’ and ‘Risk’ in GE-NETIC iagnostic and counseling”, dalam Shelley Tremain (ed.), Foucault and the Government Of isability (Ann Abror, MI: The University of Michigan Press, 2005), 193.
Aulia Dwi Nastiti, “Aulia Dwi Nastiti, “Identitas Kelompok Disabilitas Dalam Media
Komunitas Online: Studi Mengenai Pembentukan Pesan Identitas Disabilitas Dalam
Kartunet.Com,” Jurnal Komunikasi Indonesia 2, no. 1 (2017): 31–42.
Andreas Bambang Subagyo, Bagaimana Memperkirakan Dan Memahami Perilaku
(Bandung: Yayasan Baptis Indonesia, 2000). 13.
Diono, “Program Rehabilitas Sosial Disabilitas Dan Pergeseran Paradigma Pe-nanganan
Penyandang Disabilitas.”
Hery Susanto, “Disability Ministry Sebagai Sebuah Jendela Pelayanan Yang
Termarginalisasi Dalam Pelayanan Geraja,” Suci Iman Akademis Dan Praktis: Jurnal Teologi2, no. 2 (2013): 124–136.
Josef P., Widyatmadja, Yesus & Wong Cilik (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017). 123.
Joni Tada, Eareckson, Beyond Suffering Study Guide (California: Joni And Friends,
.
Jessica Stephani, “ Pandangan Alkitab Tentang Kesetaraan Bagi Penyandang
Disabilitas ,” 2018.
Lawrence, Penerapan Hadirat Allah Dengan Prisnsip-Prinsip Rohani (Jakarta:
Kharismata, 1997).
Stephani, “ Pandangan Alkitab Tentang Kesetaraan Bagi Penyandang Disabilitas .”
Purnomosidi Arie, “Inklusi Penyandang Disabilitas Di Indonesia,” Jurnal Refleksi
Hukum 1 (2017): 1–4.
Tiyono, “Memahami Imago Dei Sebagai ‘Golden Seed.’”
Thomas E Reynolds, Vulnerable Communion: A Theology of Disability and Hospitality
(Michigan: Brazos Press, 2008). 6.
Utami Dewi, “Implementasi Kebijakan Kuota Bagi Penyandang Disabilitas Untuk
Mendapatkan Pekerjaan Di Kota Yogyakarta,” Natapraja 3, no. 2 (2015): 67–83.
Thomas E Reynolds, Vulnerable Communion: A Theology of Disability and Hospitality
(Michigan: Brazos Press, 2008).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Whidelya K. Sisang (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.