Kajian Historis-Teologis  Decade To Overcome  Violence Oleh Dewan Gereja-Gereja Se-Dunia Dan Relevansinya Terhadap Teori Multikulturalisme Menurut John Rawls Dan Charles Taylor

Authors

  • MADARHAKAD SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAMASA Author
  • STEPANUS SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAMASA Author

DOI:

https://doi.org/10.70418/2fen0a74

Keywords:

decade to overcome violence (dov), Dewan Gereja Se-Dunia, relevansi, multikulturalisme, perdamaian, keadilan.

Abstract

Pada dekade 2001-2010, Dewan Gereja-Gereja se-Dunia mencanangkan Decade to Overcome Violence (DOV) sebagai wujud nyata kerinduan sekaligus tanggungjawab gereja mewujudkan harapan dan kebutuhan masyarakat internasional membangun perdamaian dunia berdasarkan keadilan. Dalam hal ini gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus, terpanggil sekaligus bertanggungjawab mengambil bagian dalam upaya menghapuskan kekerasan demi mewujudkan perdamaian yang menyeluruh dan abadi. Sebagai bagian dari persekutuan orang percaya, setiap orang percaya juga terpanggil sekaligus bertanggungjawab menghapuskan kekerasan dan membangun perdamaian.

Penulis melihat adanya relevansi mengenai pemahaman Dewan Gereja-Gereja se-Dunia dengan dicanangkannya DOV tersebut,  dengan teori multikulturalisme yang digagas dua orang pemikir yakni  John Rawls dan Charles Taylor. Relevansi yang dimaksudkan dalam hal ini, terkait pentingnya peranan manusia sebagai individu sekaligus peranan manusia sebagai kolektifitas selaku mahluk sosial yang memang sangat dibutuhkan dalam upaya umat manusia membangun perdamaian berdasarkan keadilan. Menghapuskan kekerasaan dalam rangka membangun  perdamaian adalah harapan, dambaan dan kebutuhan setiap orang sekaligus kebutuhan bersama umat manusia kapan dan dimanapun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku yang diterbitkan:

Arendt Hannah. TEORI Kekerasan. Yogyakarta. LPIP, 2003

Beuken Wim dan Josef Kuschel-Karl. Agama Sebagai Sumber Kekerasan? Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997

Boersema A. Jan. dkk (Peny.) Berteologi Abad XXI. Menjadi Kristen Indonesia Di Tengah Masyarakat Majemuk, Perkantas, 2015

de Jonge Chr., Aritonang Jan.S. Apa dan Bagaimana Gereja. Pengantar Sejarah Eklesiologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.

Galtung, Johan. Studi Perdamaian. Perdamaian dan Konflik Pembangunan dan Peradaban. Surabaya: Pustaka Eureka, 2003.

Hamin, Thoha. (Ed). Resolusi Konflik Islam Indonesia. Surabaya: LSAS dan IAIN Sunan Ampel, 2007

Mavunduse, Diana, dkk. Mengapa Tindak Kekerasan. Maumere: Ledalero, 2005

Nuban Timo Ebenhaezer I. MENG-HARI-INI-KAN INJIL Di BUMI PANCASILA Bergereja dengan Cita Rasa Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

Tilaar, H.A.R. Kekuasaan dan Pendidikan Suatu Tinjauan Dari Perspektif Studi Kultural. Malang: Indonesia Tera, 2003.

Tilaar, H.A.R. MULTIKULRURALISME Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: .Grasindo, 2004

Jurnal/Buletin/Majalah

INTIM-Jurnal STT Intim, Tahun 2001.Ujung Pandang, 2001

Internet

www-britannica-com.translate.goog/biografi. Diakses, 17 Mei.2024.

www-mcgill-ca.translate.goog/about/histon. Diakses, 17 Mei 2024.

Downloads

Published

2024-09-27

How to Cite

Kajian Historis-Teologis  Decade To Overcome  Violence Oleh Dewan Gereja-Gereja Se-Dunia Dan Relevansinya Terhadap Teori Multikulturalisme Menurut John Rawls Dan Charles Taylor. (2024). LOKO KADA TUO: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Oikumenis, 1(2), 84-105. https://doi.org/10.70418/2fen0a74

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>